A.
KOLOM
Kolom adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan
aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang
terdapat dalam masyarakat. Kolom lebih banyak mencerminkan cap pribadi penulis.
Sifatnya memadat memakna. Bandingkan dengan sifat artikel yang lebih banyak
memapar melebar. Kolom ditulis secara inferensial. Artikel ditulis secara
referensial. Biasanya dalam tulisan kolom terdapat foto penulis. Sangat
dianjurkan, tulisan kolom disertai foto penulis. Anjuran yang sama, justru
tidak berlaku pada artikel (Haris Sumadiria, 2005, P 3).
Kolom berasal dari bahasa Inggris, column. Orangnya disebut columnist.
Dalam bahasa Inggris, istilah kolumnis diartikan sebagai penulis karangan
khusus berupa komentar, saran, informasi, atau hiburan, pada surat kabar atau
majalah secara reguler (Stewart, 1970, P 65).
Demikian juga dalam bahasa Indonesia, dijelaskan arti
kolumnis sebagai penulis yang menyumbangkan artikel pada surat kabar atau majalah
secara tetap (Anton Moeliono, 1989, P 451). Kadang-kadang
tulisan dimaksud dikirimkan langsung untuk dimuat dalam surat kabar atau
majalah. Namun di Barat biasanya para kolumnis menulis karangannya khusus untuk
didistribusikan oleh sebuah sindikat kepada sejumlah surat kabar atau majalah
(Suhandang, 2004, PP 162-163).
Istilah column sendiri,
diartikan sebagai artikel pada surat kabar atau berkala lainnya (Webster, 1957,
P 64). Di samping itu column juga
diartikan sebagai pilar yang dibuat untuk menyangga sesuatu yang berat, seperti
atap atau bagian atas suatu bangunan (Fieldman, 1965 P 1250). Pada awalnya,
panggilan kolumnis ditujukan kepada para abdi jurnalisme abad ke-20 yang pada
abad ke-19 dikenal sebagai redaktur pengoreksi naskah. Pribadi-pribadi yang
tidak dikenal dan selalu anonim pada halaman-halaman tajuk itu kini telah
membangitkan para pembaca tulisannya untuk mengenal pribadinya secara langsung
atau tidak, membawakan pandangan penerbit tempat mereka bertugas, sehingga para
pembaca pun bisa memihak salah seorang dari mereka dan menganggapnya sebagai
juru bicara surat kabarnya (Suhandang, 2004, P 163).
Sebelum 1920, para kolumnis seperti Eugene Field dan Franklin
Pierce Adams, menerbitkan berbagai sajak, humor, lelucon yang aneh-aneh dan
esai-esai ringan karangannya sendiri atau dari para kontributornya. Column gossip tentang skandal pribadi
para tokoh, terutama dalam dunia hiburan, oleh para penulis seperti Walter
Winchell berhasil dipopulerkan pada 1920-an. Problem sosial dan ekonomi 1930-an
merangsang orang-orang “pintar” untuk mengembangkan pandangan politiknya, di
antara Walter Lippmann, bekerja sama dengan para pengedar “informasi intern” dan
ramalan seperti Drew Pearson (Suhandang, 2004, PP 163-164).
Pada 1960-an ratusan column
berisi hampir setiap segi kemanusiaan, dari soal cinta dan kesehatan sampai
pada ilmu pengetahuan dan keuangan, muncul pada harian-harian berkala lainnya
di Amerika dan Eropa. Bahkan di Indonesia lebih luas lagi isinya. Selain
masalah kemanusiaan, juga masalah kebijakan para penguasa selalu menjadi
sorotan para kolumnis yang kritis (Suhandang, 2004 PP 163-164).
Kolom (article column) biasanya ditulis dengan gaya yang
sangat ringan atau enteng dan diselingi humor-humor segar, walaupun masalahnya
sangat serius (politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, keamanan, pendidikan,
bencana, kecelakaan, kriminalitas, gaya hidup dan sebagainya).
Di tangan para kolumnis profesional, topik apapun yang dibahas,
mulai dari yang ringan seperti
masalah pakaian dinas pejabat, sampai yang berat
seperti kecenderungan makin bayaknya wakil rakyat di tingkat kota dan kebupaten
yang hobi memakan uang rakyat, tersaji
dalam cerita singkat yang memikat, logis rasional, enak dibaca dan perlu.
Benar-benar menggairahkan. Benar-benar menyegarkan (Haris Sumadiria, 2006, P
15)
Meskipun kolumnis bisa menulis tentang apa saja, tetapi ia haruslah
“pakar” dalam suatu bidang dan merupakan seorang penulis yang seksama dan
efektif. Selalu mengikuti perkembangan adalah penting dari segalanya (Hikmat
Kusumaningrat, 2006, P 248).
0 comments:
Post a Comment