Sarapan Serba Roti #Turki

Foto : Irfan 
Pagi tanggal 5 Januari 2020,  saya dan teman-teman saya diundang di rumah salah satu santri asli penduduk Turki.

Namanya unik saat diucapkan seperti permainan yang menuntut kita untuk menyusun gambar yang di pisah-pisah, disatukan dan gambar tersebut membentuk wujudnya, apakah itu?  Hahaa

FAZLE /FAZIL itulah nama teman santri yang belajar satu gedung bersama kami di Ümreniye, İstanbul.

Dia anak pertama dari dua bersaudara,  ayahnya baiiiik banget,  begitupun ibunya.  Ya,  dimata saya mereka adalah keluarga yang harmonis,  aman dan mantap deh dicontoh.

Mesti banyak contoh keluarga baik lainnya. Namun,  keluarga Fazle termasuk di dalamnya (pandangan saya).

Ayahnya yang ramah,  baik,  sopan dan senang menjalin tali silaturrahim.

Beberapa hari sebelum datang kerumah Fazle, kami sempat ditanyai "kalian mahu makan apa nanti" (hangi yemek istersiniz) tanya Fazle kepada kami.

"Wahh,  kami mahu nasi" jawab salah satu teman saya.
Sontak Fazle menjawab,  "abi,  pilav yok ya" (abang,  nasi tidak ada ya).

Allah Allah. Diskusi singkat tersebut membuat saya malu dan terheran dengan prinsip perbedaan budaya ini.

Budaya kita di Indonesia sarapan pagi,  makan siang dan makan malam pasti Nasi sebagai makanan utamanya.  Namun,  berbeda dengan budaya disini /Turki mereka tidak menggunakan nasi ketika sarapan pagi, melainkan roti.

Aneh bagi kita,  begitu juga dengan mereka. Sama-sama merasa aneh karena perbedaan budaya ini.

Foto : Atho
Namun,  kami tidak mempermasalahkan masalah perbedaan budaya tersebut.  Percakapan singkat diatas hanya sebagai percakapan biasa yang tidak kami anggap serius, begitu juga dengan kalian.

Kami tetap datang sarapan pagi di rumah Fazle. Niat tulus keluarganya harus diapresiasi jempol deh.

Foto : Irfan
Makanan yang dihidangkan sangat lezat dan enak.  Salah satu makanan yang saya suka adalah "Kaba Etmek" bentuknya mirip seperti Canay makanan khas India.

Cara makannya pun tidak jauh beda dari makanan lainnya,  terlebih duku sedikit disobek kemudian oleskan selay atau keju di dalamnya dan happpppp deh.  Pasti ketagihan.

Begitu juga dengan makanan lainnya,  tidak kalah lezat juga.  Kebanyakan makanan yang dihidangkan di depan kami,  hampir datar semua bahkan beberapa tidak menyisa.

Sedikit malu,  tapi adat disini tidak boleh menyisakan makanan setelah makan.  Bagi mereka itu "aib" atau tingkah tidak baik.

Aib yang dimaksud ialah, saya coba logikakan ya,  misalnya si penjamu tamu sudah lelah dan capek menyiapkan hidangan untuk para tamu. Namun tamu tidak menghargai kerja keras mereka. Hal tersebut disebut aib bagi disini.

Tidak hanya makanan saja, air putih, jus, teh dan minuman jenis lainnya.  Sedikit menyisa di gelas tidak baik disini /aib.

Undangan bukan undangan perdana yang kami terima. Tetapi ini adalah undangan kedua kami dirumah Fazle.  Pertama di undang makan malam kemudian disusul yang kedua yaitu sarapan pagi /kahvaltı. Semoga ada edisi ketiganya ya.  Hehehe

Kahvaltı di Turki
Kahvaltı berarti sarapan pagi.

Share on Google Plus

About Dhiya

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment