Tantangan Pemuda Millenial

Ilustrasi
PEMUDA adalah agen perubahan, seperti kata Bung Karno “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.

Pemuda memang mampu menjadi agen perubahan dibandingkan orang tua, kok bisa?
jelas, karena pemuda masih mempunyai fisik yang kuat, otak yang mampu berfikir kritis dan rasa yang masih berapi-api. Kita lihat masa dahulu, saat penjajah belanda menyerang negeri kita Indonesia Pemuda memang sangat berperan penting dan itu berhasil dibuktikan.

Namun, bagaimana dengan pemuda zaman sekarang? Apakah masih kritis? Apakah sama seperti pemuda doelo? Bagi pemuda mungkin itu bisa jadi renungan sebelum tidur.

Pemuda sekarang kebanyakan sibuk di warung kopi (warkop), hura-hura, hunting, selvi dan lain-lain. Tidak bisa dipungkiri memang di zaman millenial ini, pemuda memang dituntut terjun ke dunia yang demikian.

Namun pernahkan pemuda berfikir, dengan duduk di warkop bisa memberikan kontribusi untuk negara?

Kita lihat sebaliknya, Pemuda yang mengisi waktu dengan ibadah dan kegiatan positif lainnya juga mendapatkan perhargaan dan naungan Allah dihari kiamat kelak. Hal tersebut karena mereka tetap teguh beragama dan beristiqomah meski mereka digoda dengan berbagai godaan dunia serta memiliki kemampuan dan semangat untuk meraihnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR Abu Hurairah)

Pemuda merupakan harapan bangsa. Agar tetap menjadi harapan bangsa, pemuda tentu harus membekali diri dengan berbagai ilmu dan pengetahuan. Sayangnya pemuda sekarang lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan tidak bermanfaat. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak terlibat dalam kegiatan yang positif dan bermanfaat.


Menyikapi permasalahan tersebut, pemuda harus mengisi waktunya dengan berbagai kegiatan yang positif dan bermanfaat. Melalui kegiatan yang bernilai dan bisa berdampak baik bagi orang lain, insyaAllah pemuda akan mendapatkan jutaan manfaat.
Share on Google Plus

About Dhiya

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment