Makalah Komunikasi Organisasi (elemen-elemen organisasi)


ELEMEN-ELEMEN ORGANISASI


Di susun oleh :

Dhiya Urahman (140401040)
Ahmad Syahwadi (140401053)

Dosen: Asmaunizar M.Ag

FB_IMG_1431094754011.jpg





FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2014/2015


KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT. Makalah tentang “Komunikasi organisasi” ini dapat kami selesaikan untuk para pembaca yang budiman. Secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi masukan yang sangat berharga baik dalam tahap rancangan maupun hasilnya nanti.
             Akhirnya tegur sapa, kritik dan saran tetap penulis harapkan dari semua pihak agar yang salah dapat diperbaiki, yang menyimpang dapat diluruskan dan yang kurang dapat disempurnakan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Banda Aceh, 30 Maret 2015


Penulis    


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .......................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1 Latar Belakang ......................................................................................................1
2 Perumusan Masalah ..............................................................................................1
3 Tujuan ....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................2
A.    Pengertian Komunikasi .......................................................................................2
B.     Pengertian Organisasi ..........................................................................................3
            C.     Elemen-Elemen Organisasi dalam Komunikasi ..................................................5
BAB III PENUTUP..........................................................................................................9
 1.Kesimpulan ..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10


BAB I
I.                   Latar Belakang Masalah  
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat berhubungan satu sama yang lain bik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau dimanan saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi.
            Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya dalam suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasiorganisasi dapat macet atau berantakan. Dalam komunikasi disuatu organisasi itu sangat penting agar terjalinnya atau tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai. Misalkan seorang pimpinan harus memberikan arahan kepada bawahan dan bawahan bertanya tugas apa uang bisa ia lakukan agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai keinginan bersama.
II.                Rumusan Masalah
a.       Pengertian Komunikasi
b.      Pengertian Organisasi
c.       Elemen Organisasi dalam Komunikasi
III.             Tujuan
a.       Sebagai tugas untuk memenuhi mata kuliah
b.      Menambah wawasan mengenai komunikasi
c.       Untuk mengetahui peran penting komunikasi dalam organisasi
d.      Mengetahui elemen yang terkandung dalam organisasi


BAB II
      A.    Pengertian Komunikasi
Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja dari definisi tersebut ada benar dan ada juga yang salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Berikut definisi komunikasi menurut para ahli.
1.      Hovland, Janis dan Kelley
Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah ahli sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits stimuly  (usually verbal) to modify the bahavior of other individuals”. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses individual mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. 
2.      Louis Forsdale
Louis Forsdale (1981), ahli pendidikan dan komunikasi, menurutnya komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah.
3.      Brent D. Ruben
Brent D. Ruben (1988) memberikan deefinisi mengenai komunikasi manusia yang lebih konferenshif sebagai berikut: Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
4.      William J. Seller
Seller (1988), memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti. 
Namun berdasarkan prinsip umum dari definisi yang dikemukakan para ahli diatas dan berdasarkan bahwa pengertian komunikasi ini akan digunakan untuk memahami komunikasi organisasi, maka penulis berusaha menyusun definisi sendiri seperti berikut: Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal mau pun nonverbal antara sipengirim dengan sipenerima pesan untuk mengubah tingkah laku.

B. Pengerian Organisasi
Ada berbagai macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi.

     1.      Schein (1982)
Schein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling behubungan satu bagian dengan bagian yang lain dan tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksud Schein ini adalah merupakan suatu sistem.

     2.      Kochler (1976)
Kochler mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

3.      Wright (1977)
Wright, mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbeda-beda perumusannya tapi ada tiga hal yang sama-sama dikemukakan yaitu: Organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama dan tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain.
Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semertinya dan tidak mengganggu bagian lain. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan baik.
Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia. Struktur didesain oleh manusia dan karena itu tidak sempurna.  Organisasi tumbuh dan bertambah matang sebagian melalui suatu skema yang didesain dan sebagian lahi melalui keadaan yang tidak diatur.  Elemen pertumbuhan yang didesain adalah suatu respon rasional terhadap tekanan dari dalam untuk memperluas atau untuk membentuk hubungan kembali karena diperlukan secara fungsional.

C. Elemen-Elemen Organisasi dalam Komunikasi
Adapun elemen-elemen yang terkandung dalam organisasi komunikasi adalah sebagai berikut:
1.      Struktur Sosial
         Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipasi didalam suatu organisasi. Stuktur menurut Davis (Scott, 1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu struktur normatif dan struktur tingkah laku.
Struktur normatif mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Nilai adalah kriteria yang digunakan dalam memilih tujuan tingkah laku.
Sedangkan norma adalah aturan umum mengenai tingkah laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengejar tujuan peranan yang diharapkan, digunakan sebagai standar penilaian tingkah laku karyawan yang sesuai dengan posisinya. Dalam kelompok sosial nilai-nilai, norma dan peranan, tidaklah secara kebetulan tersusun tetapi disusun sedemikian rupa sehingga merupakan satu set kepercayaan yang relatif logis dan konsisten dan merupkan resep yang mengatur tingkah laku partisipan.
 Komponen yang kedua adalah struktur tingkah laku. Komponen ini berfokus kepada tingkah laku yang dilakukan dan bukan pada resep tingkah laku. Tingkah laku yang diperlihatkan manusia dalam organisasi ini mempunyai karakteristik umum yang merupakan pola atau jaringan tingkah laku. Misalnya dalam suatu organisasi akan dapat terlihat bahwa adanya partisipan yang suka mempengaruhi orang lain atau yang suka mengasingkan diri dari temannya atau ada yang membenci atau dibenci oleh temannya dan sebagainya. Gambaran tingkah laku dari kelompok ini dapat dilihat dengan menggunakan sosiometri.
Struktur normatif dan struktur tingkah laku dari kelompok tidaklah dapat dipisahkan secara jelas dan tidak pula identik, tetapi berbeda tingkatnya dan saling berhubungan. Tingkah laku membentuk norma-norma sebagaimana halnya norma membentuk tingkah laku.
2. Partisipan
Partisipan organisasi adalah individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebih dari keterlibatannya kepada masing-masing organisasi tersebut sangat bervariasi. Misalnya seorang karyawan pada suatu perusahaan adalah anggota organisasi dari perkumpulan perusahaannya, juga dari anggota perkumpulan agamanya, anggota dari masyarakat, dan organisasi lainnya. Sifat kepribadian dari seorang partisipan organisasi juga akan bervariasi dari satu organisasi kepada organisasi lainnya, tergantung kepada tipe dan peranannya dalam organisasi tersebut.
Tingkat keterampilan dan keahlian yang dibawa partisipan kedalam organisasi adalah sangat berbeda-beda. Oleh karena itu susunan struktual didalam organisasi mestilah dirancang untuk disesuaikan dengan tingkat keterampilan. 
 3. Tujuan
Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan sangat kontroversial dalam mempelajari organisasi. Ahli analisis mengatakan bahwa tujuan sangat diperlukan dalam memahami organisasi; yang lainnya mempertanyakan apakah tujuan membentuk suatu fungsi lain dari pada membenarkan tindakan yang lalu. Kemundian ahli tingkah laku mejelaskan bahwa hanya individu-individu yang mempunyai tujuan.
Bagi kebanyakan analis, tujuan merupakan suatu titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi. Tujuan dibatasi sebagai suatu suatu konsepsi akhir yang diinginka, atau kondisi yang partisipan usahakan mempengaruhinya, melalui penampilan aktivitas tugas-tugas mereka.
4. Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan teknik dan keterampilan partisipan. Tiap-tiap organisasi mempunyai teknologi dalam melakukan pekerjaan. Beberapa organisasi memproses materi input atau masukan dan membangun peralatan perangkat keras (hardware). Organisasi lainnya memperoses orang, hasil produksinya berupakan individu-individu yang berpengetahuan, yang terampil atau individu yang lebih sehat.
Semua organisasi mempunyai teknologi bervariasi dalam teknik atau kemanjuran dalam memproduksi hasil yang diinginkan. Beberapa teori yang sangat menarik dan kerja empiris akhir-akhir ini memusatkan pada saling hubungan antara karakteristik teknologi dan bentuk struktur organisasi.
5. Lingkungan
Setiap organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi, kebudayaan, dan lingkungan sosial, terhadap mana organisasi tersebut harus menyesuaikan diri. Tidak ada organisasi yang mencakup kepentingan dirinya sendiri.
Semuanya tergantung pada lingkungan sistem yang lebih besar untuk dapat terus hidip. Pada mulanya ahli analisis organisasi cenderung tiak melihat atau mengira kurang penting hubungan lingkunag organisasi. Tetapi sekarang pekerjaan menitikberatkan kepada lingkungan hubbungan ini.
Sangat sedikit organisasi mengira bahwa mereka bertanggung jawab penuh terhadap sosialisasi dan latihan partisipan mereka. Karyawan datang keorganisasi membawa kebudayaan dan keadaan sosial yang mereka proleh dari interaksi dalam kontek sosial yang lain. Sedikit sekali pengecualian bahwa partisipan terlibat lebih dari satu organisasi pada satu waktu. Minat dan komitmen keluar merupkan hambatan yang tidak dapat dielakkan dari tingkah laku partisipan dalam suatu organisasi yang kaadng-kadang sangat menentukan.
Sama halnya, sedikit organisasi yang menciptakan teknologi mereka sendiri. Mereka lebih suka mengimpornya dari lingkungannya dalam bentuk perlengkapan mekanik, program pake, petunjuk-petunjuk dan pekerja-pekerja terlatih. Disamping itu ada pula organisasi tertentu yang harus menyesuaikan diri dengan struktur pekerjaan yang lebih besar dalam memilih dan memberhentikan pekerjaannya dalam memilih dan memberhentikan pekerjaannya dalam organisasi.
Parson (Scoot 1981) telah memberikan perhatian terhadap pentingnya hubungan diantara tujuan organisasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Suatu organisasi munglin mengharapkan dukungan sosial bagi aktivitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakan pada fungsinya. Jika kesehatan menggambarkan suatu nilai positif yang kuat bagi suatu masyarakat kemudian organisasi yang mensuplai pemeliharaan kesehatan mungkin berusaha untuk mendapatkan dukungan dalam melaksanakan aktivitas mereka.

BAB III
PENUTUP
    1.      Kesimpulan

Ø  Organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama dan tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sam lain.
     Ø  Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipasi didalam                 suatu organisasi.
     Ø  Partisipan organisasi adalah individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi.
     Ø  Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan sangat kontroversial dalam                           mempelajari organisasi.
     Ø  Teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan                 teknik dan keterampilan partisipan.
     Ø  Namun berdasarkan prinsip umum dari definisi yang dikemukakan para ahli diatas dan                         berdasarkan bahwa pengertian komunikasi ini akan digunakan untuk memahami komunikasi               organisasi, maka penulis berusaha menyusun definisi sendiri seperti berikut: Komunikasi                     adalah pertukaran pesan verbal mau pun nonverbal antara sipengirim dengan sipenerima pesan           untuk mengubah tingkah laku.



DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta : Rajawali Pers. 1994)
Muhammad, Arni. KomunikasiOrganisasi. (Jakarta :BumiAksara. 1995)
Tyson, Shaun & Tony Jackson. Perilaku Organisasi. Terj Deddy Jacous & Dwi Prabantini. (Yogyakarta : Andi, 1992)
Gibson, James I. Organisasi Perilaku, Struktur, Proses. (Jakarta : Erlangga. 1990)
Mulyana, Dedi. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.(Bandung : Remaja Rosdakarta. 1999).


  
Share on Google Plus

About Dhiya

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment